Background

Ukuran Pemusatan


UKURAN PEMUSATAN

Pendahuluan
Ukuran pemusatan serta penafsirannya suatu rangkaian data adalah suatu nilai dalam
rangkaian data yang dapat mewakili rangkaian data tersebut. Suatu rangkaian data  biasanya  mempunyai kecenderungan untuk terkonsentrasi atau terpusat pada nilai pemusatan ini.
Ukuran statistik yang dapat menjadi pusat dari rangkaian data dan memberi gambaran singkat tentang data disebut ukuran pemusatan data. Ukuran pemusatan data dapat digunakan untuk menganalisis data lebih lanjut.

Ukuran pemusatan data dapat dilihat diantaranya melalui :
1.      Rata-rata hitung ( Mean)
2.      Nilai tengah (Median )
3.      Modus
4.      Rata-rata terbobot
5.      Rata-rata ukur

Rata-rata hitung ( Mean)
Rata-rata hitung adalah ukuran pemusatan yang sering digunakan. Kelemahan ukuran rata-rata hitung jika digunakan sebagai ukuran pemusatan adalah apabila ada data yang sangat ekstrim.
Rata-rata dari sekumpulan data yang banyaknya n adalah jumlah data dibagi dengan banyaknya data.
           



Keterangan:
n = banyaknya data
xi = data ke-i

Contoh soal
1.      Dari hasil tes 10 siswa kelas XI diperoleh data: 3, 7, 6, 5, 3, 6, 9, 8, 7, dan 6. Tentukan rataan dari data tersebut.
Penyelesaian
           
 


Jadi, rataannya adalah 6,0.

2. Berdasarkan data hasil ulangan harian Matematika di kelas XI IPA, enam siswa  mendapat nilai 8, tujuh siswa mendapat nilai 7, lima belas siswa mendapat nilai 6, tujuh siswa mendapat nilai 5, dan lima siswa mendapat nilai 4. Tentukan rata-rata nilai ulangan harian Matematika di kelas tersebut.
Penyelesaian
Tabel nilai ulangan harian Matematika kelas XI IPA.


   Jadi, rataan nilai ulangan harian Matematika di kelas XI IPA adalah 6,05.

2) Rata-rata dari data distribusi frekuensi
Apabila data disajikan dalam tabel distribusi frekuensi maka rataan dirumuskan
sebagai berikut.
           

Keterangan:
 fi = frekuensi untuk kelas interval ke i
xi = titik tengah interval ke-i

Contoh soal
Tentukan  rata-rata dari data berikut
Penyelesaian



Nilai tengah ( Median)
Nilai tengah adalah nilai yang berada ditengah data yang telah terurut
Median untuk data tunggal
Median adalah suatu nilai tengah yang telah diurutkan. Median dilambangkan Me. Untuk menentukan nilai Median data tunggal dapat dilakukan dengan cara:
a) mengurutkan data kemudian dicari nilai tengah,
b) jika banyaknya data besar, setelah data diurutkan, digunakan rumus:
Letak: data ke (n+1)/2


Contoh soal
1.   Dari data di bawah ini, tentukan mediannya
2, 5, 4, 5, 6, 7, 5, 9, 8, 4, 6, 7, 8
Penyelesaian
Data diurutkan menjadi:
Jadi mediannya Me = 6

2.   Perhatikan data berikut

Penyelesaian
Banyaknya data n = 50


Jika datanya dalam bentuk tabel distribusi frekuensi maka nilai tengah  dapat ditentukan dengan:
  1. Tentukan dulu interval yang memuat median yaitu interval yang memuat data ke (n+1)/2 jika data ganjil, atau data ke-n/2 jika data genap
  2. Tentukan nilai median dengan
Keterangan:
b2 = tepi bawah kelas median
c = lebar kelas
N = banyaknya data
F = frekuensi kumulatif kurang dari sebelum kelas median
f = frekuensi kelas median

Contoh
Tentukan median dari data tes Matematika terhadap 40 siswa kelas XI IPA yang  pada tabel distribusi frekuensi di bawah


Banyaknya data ada 40 sehingga letak mediannya pada frekuensi 40/2 = 20.
b2 = 59,5
c = 10
f = 14
N = 40
F = 9
Maka






Modus
Modus ialah nilai yang paling sering muncul atau nilai yang mempunyai frekuensi tertinggi.
Jika suatu data hanya mempunyai satu modus disebut unimodal dan bila memiliki dua
modus disebut bimodal, sedangkan jika memiliki modus lebih dari dua disebut multimodal. Modus dilambangkan dengan Mo.
Contoh soal
Tentukan modus dari data di bawah ini.
  1. 2, 1, 4, 1, 1, 5, 7, 8, 9, 5, 5, 10
  2.  

Penyelesaian
  1. 1, 1, 1, 2, 4, 5, 5, 5, 7, 8, 9, 10
Data yang sering muncul adalah 1 dan 5. Jadi modusnya adalah 1 dan 5.

  1. Berdasarkan data pada tabel, nilai yang memiliki frekuensi tertinggi adalah 6.
Jadi, modusnya adalah 6

Apabila datanya sudah dikelompokkan dalam table distribusi frekuensi maka Modus data dirumuskan sebagai berikut:


Keterangan:
b0 = tepi bawah kelas modus
p = lebar kelas (lebar kelas)
d1 = selisih frekuensi kelas modus dengan kelas sebelumnya
d2 = selisih frekuensi kelas modus dengan kelas sesudahnya

Contoh soal
Tentukan modus dari tabel di bawah ini.

Penyelesaian
Frekuensi modusnya 18, kelas modusnya 65 – 69, dan tepi bawah frekuensi modus
(b) = 64,5
d1 = 18 – 6 = 12
d2 = 18 – 9 = 9
l = 69,5 – 64,5 = 5
.



Categories: Share

Leave a Reply